RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan pendidikan :
MTs
N 01 B. Lampung
Kelas/Semerter :
IX / I (Gasal)
Mata Pelajaran :
SKI
Materi pokok :
Jazirah Arab
Alokasi Waktu :
2 x
45
menit (1 x
pertemuan)
A.
Standar Kompetensi
1.
Menghargai dan menghayati agama yang dianutnya.
2.
Memahami pengetahuan (fakta, konseptual dan
prosedural) bedasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
3. Menghayati dan mengamalkanajaran agama
yang dianutnya
4. Menghayati, mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), taat, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari, solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif, dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri untuk cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
B.
Kompetensi Dasar
1.
Memahami Asal-Usul Bangsa Arab.
2.
Menceritakan Kepercayaan Bangsa Arab Pra Islam.
3.
Menceritakan Kehidupan Sosial Budaya Bangsa Arab Pra Islam.
4.
Mengidentifikasi Bangsa-Bangsa Sekitar Arab.
5.
Merespon dari sisi negative Kepercayaan dan Kehidupan Sosial Budaya Bangsa Arab Pra Islam.
C. Indikator
1.
Menjelaskan Asal-Usul Bangsa Arab.
2.
Menceritakan KepercayaanBangsa
Arab Pra Islam.
3.
Memahami Kehidupan Sosial Budaya Bangsa Arab Pra Islam.
4.
Menidentifikasi Bagaimana Bangsa-Bangsa Sekitar Arab.
D.
Tujuan Pembelajaran
peserta didik diharapkan mampu:
1.
Menjelaskan Asal-Usul Bangsa Arab.
2.
Menceritakan KepercayaanBangsa
Arab Pra Islam.
3.
Memahami Kehidupan Sosial Budaya Bangsa Arab Pra Islam.
4.
Menidentifikasi BagaimanaBangsa-BangsaSekitar Arab.
E.
Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
F.
Materi Pembelajaran
1.
Asal-Usul Bangsa Arab.
2.
KepercayaanBangsa
Arab Pra Islam.
3.
Kehidupan Sosial Budaya Bangsa Arab Pra Islam.
4.
Bagaimana Bangsa-BangsaSekitar Arab.
G.
Media,
alat dan sumber pembelajaran
1. Sejarah kebudayaan islam kelas IX
2. Spidol dan papan tulis
3. Internet
H.
Kegiatan Pembelajaran
(Pertemuan
pertama)
kegiatan
awal (1 x 15 menit)
Pada kegiatan ini, sebelum
memasuki materi, terlebih dahulu berdo’a kemudian setelah itu guru membuka awal
pertemuan dengan mengucap salam, setelah itu guru melakukan absensi daftar
kehadiran peserta didik sesuai dengan absen yang telah ada, setelah itu sebelum
masuk materi pokok bahasan, terlebih dahulu guru mengulas kembali materi yang
telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, hal ini dilakukan agar murid dapat
mengngatnya kembali apa yang telah ia dapat kan sebelumnya.
kegiatan inti ( 2 x 25 menit)
guru mulai menyampaikan materi
yang telah disiapkan kepada peserta didik secara berurutan, sesuai dengan yang
telah ada pada buku yang digunakan sebagai pegangan oleh guru.
kegiatan penutup ( 1 x 15menit)
setelah materi sesesai disampaikan, maka guru pun perlu mengulangnya
kembali secara singkat, dan melakukan latihan soal tentang materi tersebut guna
memastikan peserta didik bebar-benar faham dengan materi itu.
I.
Penilaian
1.
Tehnik : tertulis
2.
Bentuk : soal uraian
J.
Lembar Evaluasi
1.
Bagaimana Asal-Usul Bangsa Arab?
2.
Bagaimana Kepercayaan Bangsa Arab Pra Islam?
3.
Bagaimana Kehidupan Sosial Budaya Bangsa Arab Pra Islam?
4.
Bagaimana Bangsa-Bangsa Sekitar Arab?
Kunci Jawaban
1.
Bangsa arab termasuk rumpun bangsa semit (samiyah), keturunan syam bin nuh. Pada awalnya, bangsa samiyah bertanah air di mesopotania,
yaitunegeri yang terletak diantara sungai dajlah (tigris) dan eufrat (euphrates). Dengan bertambahnya jumlah penduduk, dan negeri kecil, menyebabkan mereka berpindah ketanah-tanah yang berdekatan, dan menetap ditempat-tempat baru. Bangsa arab pindah dan menetap dijazirah arab. Selain bangsa arab, dalam rumpun bangsa semit terdapat bangsa-bangsa asyiria, babilonia, phunisisa dan Ibrani.
2.
menyembah patung atau berhala
3.
Bangsa Arab memiliki karakter yang positif seperti pemberani, ketahanan fisik, kekuatan daya ingat, hormat akan harga diri dan martabat, penganut kebebasan, loyal terhadap pimpinan, pola hidup sederhana, ramah, ahli syair dan sebagainya. Tapi karakter baik mereka terkiki soleh kejahiliyahan mereka. Mereka melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti minum khamr (arak) sampai mabuk, berzina, berjudi, merampok dan sebagainya. Mereka menempatkan kaum perempuan pada kedudukan yang sangat rendah.
4.
yaman, mekah, hejaz
ketarangan
Skor tertinggi
|
Skor terendah
|
Skor setiap soal
|
Nilai
|
100
|
0
|
20
|
Jumlah benar dikali skor tiap
soal (20)
|
Mengetahui, Metro,
20 September 2017
Kepala Sekolah Guru
MaPel
Khodihah M. Pd.I Fahry
Aryanto, S.Pd.I
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Hasil Belajar SKI di MI
1. Pengertian Hasil Belajar
SKI di MI
Ketika berbicara tentang
penidikan kita tidak akan lepas dari istilah belajar, mengajar, dan hasil
belajar. Istilah mengajar dan belajar adalah dua peristiwa yang berbeda, akan
tetapi antara keduanya terdapat hubungan yang erat sekali. Bahkan antara
keduanya terjadi kaitan dan interaksi satu sama lain. Kedua kegiatan itu saling
mempengaruhi dan menunjang satu sama lain.7
belajar merupakan sebuah proses untuk
melakukan perubahan perilaku seseorang, baik lahiriah maupun batiniah.8
7 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (jakarta: Bumi Aksara,
2010), 44.
8 Nur Ghuftron dan Rini Risnawati, Gaya Belajar Kajian Teori,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012),4.
9 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik, (Jakarta:Rineka
Cipta, 2005), 12.
Belajar mengajar merupakan
sebuah interaksi yang bernilai normatif, yang dilakukan dengan sadar dan
bertujuan. Tujuan disini sebagai pedoman ke arah mana akan dibawa proses
belajar mengajar. Proses belajar mengajar akan berhasil bila hasilnya mampu
membawa perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap
dalam diri anak didik.9 Kegiatan belajar mengajar pada akhirnya akan
menghasilkan kemampuan baru yang dimiliki siswa atau dengan kata lain disebut
sebagai hasil belajar. 13
Hasil
belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.10
Menurut Nana sujana sebagaimana yang
dikutip oleh kunandar hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar
dengan menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara
terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Sedangkan S.
Nasution sebagaimana yang dikutip oleh kunanndar hasil belajar adalah suatu
perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan, tetapi
juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam diri individu yang belajar.11
10 Agus Suprijono, cooperative learning, (Yogyakarta:
Pustaka belajar, 2013), 5
11 kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tidakan Kelas
Sebagai Pengembangan Profesi Guru, (jakarta: PT. Raja grafindo persada,
2011), 276.
Dari pengertian diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa
setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang
diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok
bahasan. Hasil belajar tidak mutlak berupa nilai saja, akan tetapi dapat berupa
perubahan atau peningkatan sikap, kebiasaan, pengetahuan, keuletan, ketabahan,
penalaran, kedisiplinan, keterampilan dan sebagaimana yang menuju pada
perubahan positif.
Hasil belajar menunjukkan
kemampuan siswa yang sebenarnya yang telah mengalami proses pengalihan ilmu
pengetahuan dari seseorang yang dapat dikatakan dewasa atau memiliki pengetahuan
kurang. Jadi dengan 14
adanya
hasil belajar, orang dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat menangkap,
memahami, memiliki materi pelajaran tertentu. Atas dasar itu maka pendidik
dapat menentukan strategi belajar mengajar yang lebih baik.12
2. Tipe-Tipe Hasil Belajar
SKI MI
Tipe hasil belajar yang
diharapkan dapat dicapai siswa penting dapat diketahui oleh guru, agar guru
dapat merancang/mendesain pengajaran secara tepat dan penuh arti. Setiap proses
belajar-mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang
dicapai siswa, di samping diukur dari segi prosesnya. Artinya seberapa jauh
tipe hasil belajar dimiliki siswa. Tipe hasil belajar harus nampak dalam tujuan
pengajaran sebab tujuan itulah yang akan dicapai oleh proses belajar-mengajar.
Benjamin S. Bloom dalam Sudjana berpendapat bahwa,
tujuan pendidikan yang hendak dicapai dapat digolongkan menjadi tiga bidang
atau ranah, yakni (1) bidang kognitif, (2) bidang afektif dan, (3) bidang
psikomotor, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar